Selasa, 12 April 2011
>>>>>>>>>>
MEDAN – Tersangka Sun An dalam pemeriksaan di Polresta Medan pernah menangis karena ancaman Achui yang akan menghabisi keluarganya kalau membocorkan siapa dalang pembunuhan Kho Wie To alias A Wie alias Suwito dan istrinya Dora Halim.
“Saat diperiksa di Polresta Medan, tersangka Sun An menangis karena memikirkan keluarganya. Sun An bilang dirinya diancam Achui, kalau membocorkan siapa dalang penembakan itu,” jelas Ermansyah, kuasa hukum Sun An di Polresta Medan.
Didampingi M. Nasir, Untung Sugiono, Ermansyah menjelaskan ancaman tersebut dilakukan Achui sehari setelah kejadian melaui handphone yakni Kamis (30/3) malam. “Melalui handphone, Achui meminta Sun An tidak membocorkan siapa otak dibalik peristiwa penembakan ini,” kata Ermansyah.
Dalam percakapan melalui handphone tersebut, Achui mengancam menghabisi isteri dan anak Sun An yang berada di Singapura. “Isteri dan anakmu aku habisi kalau membocorkan siapa dalangnya. Bahkan anakmu yang ada di Singapura bisa tidak pulang ke Indonesia,” jelas Ermansyah menirukan pengakuan Sun An.
Mengingat ancaman tersebut lanjutnya, Sun An sempat menangis saat menjalani pemeriksaan di ruang juru periksa unit Jahtanras Polresta Medan. Mungkin Sun An teringat akan keselamatan anak dan isterinya.
Tidak kenal
Dua tersangka yang ditetapkan jadi tersangka dalam kasus pembunuhan ini yakni Sun An dan Ang Ho mengaku tidak kenal dengan empat eksekutor walapun pernah satu mobil dalam perjalanan dari Medan ke Bagansiapi-api.
“Pengakuan kedua tersangka sama sekali tidak kenal dengan empat eksekutor. Mereka hanya menjalankan tugas sesuai instruksi dari Achui,” jelas Ermansyah.
Dijelaskan Ermansyah, setelah selesai melakukan eksekusi, Ang Ho, ditugaskan menjemput eksekutor kemudian membawanya ke Asahan. “Dalam perjalanan, Ang Ho dan empat eksekutor tidak ada berkomunikasi sampai mereka tiba di Asahan,” jelas Ermansyah.
Begitu juga ketika keempat eksekutor dibawa Sun An dan dibawa ke Bagan Siapi-api, tidak juga ada komunikasi. “Sun An mengaku tidak kenal dengan para eksekutor karena yang menyediakan eksekutor dan berapa dibayar semuanya Achui,” jelasnya.
Seperti diketahui, rencana pembunuhan yang salah sasaran itu dilakukan selama 27 hari yakni sejak 2 Maret hingga hari H nya 29 Maret. Yang merencanakan pembunuhan ini Achui yang sampai saat ini masih DPO.
Sebelum melakukan aksinya, Achui bersama beberapa temannya termasuk Sun An dan Ang Ho melakukan pertemuan di Cambridge Jalan S. Parman Medan dan JW Marriott.
Pada tanggal kejadian yakni 29 Maret 2011, sekira pukul 21:30 dilakukan eksekusi penembakan yang mengenai pasutri di depan rumahnya di Jalan Bambu III/Akasia I No 50 Medan.
Setelah melakukan aksinya, malam itu juga ke empat eksekutor di jemput tersangka Ang Ho dari depan Hotel Asean, Jalan Adam Malik, Medan menggunakan mobil Kijang Inova BK 1640 KP. Setibanya di Kisaran, ke empat pelaku dijemput Sun An dan dibawa ke Bagan Siapi-api.
Para eksekutor sempat makan di rumah Sun An. Setelah itu Sun An menyuruh anaknya Toni membawa ke empat eksekutor naik ojek menuju Pulau Sinaboi sekira pukul 12:00. Lima belas menit kemudian, mereka tiba di rumah Achuan, Ketua RT Sinaboi, (DPO) dan diseberangkan menggunakan perahu kecil sampai ke tengah laut. (waspada.co.id)