=Dipukuli Dan Dibakar Warga, Pemuda 17 Tahun Tewas Tragis=

Erdiansyah Putra (17), mengalami nasib tragis, setelah (diduga) dibakar warga hidup hidup. (Fhoto: Ist/polrestamedan.com)

polrestamedan.com – Tragis nasib yang dialami pemuda asal Kutalimbaru ini, penjual minyak lanpu keliling ini tewas setelah di hajar warga, bahkan sempat dibakar hidup-hidup dihadapan paman kandungnya. Bukan hanya itu, paman kandungnya yang semuala inggin menolong korban dari amuk warga malah dijebloskan ke dalam panjara oleh warga setempat.

Keterangan diperoleh dari ibu korban, L boru Lubis (38) di kantor polisi, Senin (16/5) sekira jam 18.00 WIB menyebutkan, kejadian tersebut terjadi pada  tanggal 5 Mei 2011 silam. Menurut Lubis, saat itu Erdiansyah Putra (17)  (korban-red) hendak mengantar pesanan minyak lampu ke sebuah kios dikawasan tempat tinggalnya. Semula Erdiansyah tidak mau lagi menjual minyak lampu tersebut kepada pemilik kios lantaran harga jual tidak cocok dengan harga pasaran.

Lantaran mendapat ancaman akan dipukuli, pemuda 17 tahun ini mengiyakan permintaan pemilik kios dan mengantar pesanan tersebut bersama pamannya Awaluddin Lubis (33) warga Kutalimbaru.

“Saat di rumah sakit anak saya sempat bilang, dia (korban-red) dipaksa menjual harga minyak lampu ke kios tersebut dengan harga yang dibawah pasaran,” ujar Lubis saat ditemui di Mapolresta Medan.

Namun saat korban mengantar minyak lampu ke kios tersebut, pemilik kios langsung marah-marah setelah menderangar penolakan korban yang tidak mau lagi menjual minyak lampu ke kios tersebut.

selanjutnya adu mulut pun terjadi antara korban dan pemilik kios, entah apa penyebabnya, tiba-tiba pemilik kios menghajar korban hingga babak balur, bukan itu saja, warga setempat juga sempat melayangkan pukulan ke korban.

“Anak saya bilang kalau dirinya dianiaya oleh warga yang jumlahnya lebih dari 10 orang, dia (korban) juga sempat bilang kalau disana (lokasi pemukulan) pemilik kios sudah menyipakan satu ember minyak bensin,” cetus LS.

Melihat keponakannya dipukuli, Awaluddin tidak tinggal diam, ia mencoba memisahkan Erdiansyah dari amuk warga, namun sayang usahanya sia-sia, Awaluddin malah kena getahnya, ia menjadi bulan-bulanan warga hingga pingsan.

“Pamannya mau nolong, tetapi dipukuli oleh warga hingga pingsan, setelah itu, Awaluddin dibawa warga ke Polsek Kutalimbaru,” terang Lubis.

Setelah puas membabi buta Erdiansyah , pemilik kois menyuruh korban untuk menyelakan mancis untuk membakar bensin yang terletak di depan korban. Dibawah ancaman pemilik kios, Erdiansyah pun melemparkan mancis tersebut ke ember penuh bensin.

Spontan api menyala dan menyambar wajah Erdiansyah . Anehnya bukan wajah Erdiansyah saja yang terbakar, punggung korban juga ikut terbakar. “Saat menyalakan api ke embar tersebut, wajah anak saya tersebakar, namun bukan wajah saja yang terbakar, entah siapa yang menyiramkan bensin ke punggung anak saya hingg api cepat berkobar,” cerita Lubis.

Warga yang puas melihat korban mengelupur ke tanah akibat terbakar, langsung membawa korban ke rumah sakit Adam Malik, Medan dan mengubungi keluarga korban.

“Saya tahu anak saya dirumah sakit dari warga, namun saat dirumah sakit saya tidak melihat Awaluddin setelah saya cek Awaluddin sudah mendekam di sel tahanan Polsek Kutalimbaru, itu pun lantaran polisi mengantar surat penangkapan (SPKAP) tertanggal 6 Mei 2011,” terang Lubis sembari menunjukan surat kematian putranya.

Dikatannya, putranya mendapat rawatan intensip di rumah sakit Adam Malik, Medan mulai tanggal 5 Mei sampai tanggal 12 Mei 2011 hingga akhirnya dikebumikan pada tanggal 13 Mei 2011.

“Anak saya meninggal setelah menjalani perawatan selam 7 hari di rumah sakit, saat dirawat tidak ada seorang warga pun yang melihat anak saya di rumah sakit, bahkan sampai saat ini saya belum sempat menemui Awaluddin di penjara lantaran sibuk mengurus putra saya,” ujar ibu beranak tiga ini.

Kepada polisi, Lubis meminta agar mengusut tuntas kasus kematian putranya, dan meminta Kapolresta Medan, Kombes Pol Tagam Sinaga mempertanyakan kepada Kapolsek Kutalimbaru perihal penahanan Awaluddin yang dinilainya juga korban dalam peristiwa tersebut. “Saya minta pihak kepolisian mengusut kasus ini,” tutup Lubis kepada wartawan sembari berlalu menuju ruang penyidik Reskrim Mapolresta Medan. (Erwin)