Mobil Wahyuni Dititipkan Pria Bernama Andi dan Wanita Bernama Leni

Polrestamedan.com – Mobil Kijang Innova warna hitam BK 1356 JH (diubah menjadi BK 1738 KM) milik Wahyuni Simangunsong, karyawan BRI Syariah, Jalan S Parman yang tewas dibunuh, ditemukan di dekat kandang ayam Dusun Tungkusan, Desa Tadukan Raga, Kecamatan STM Hilir, Deli Sedang, Selasa (9/8) siang.

Informasi yang dihimpun, penemuan mobil itu atas laporan warga bernama Indra (28), yang bertugas menjaga kandang ayam di Dusun Tungkusan, Desa Tadugan Raga. Menurut Indra, sebelumnya Kamis (4/8) seorang laki-laki yang mengaku bernama Andi membawa mobil Kijang Innova tersebut bersama temannya seorang wanita bernama Leni. Leni mengendarai sepeda motor Yamaha Vega warna biru.

Lantas keduanya dengan alasan kaca spion kendaraan pecah dan takut ditilang di tengah jalan maka menitipkan mobil itu kepada Indra yang bertugas menjaga kandang ayam.

“Kami tolonglah mobil ini dititip selama dua hari,” bilang Indra menirukan ucapan pria yang mengaku bernama Andi. Setelah menitipkan kendaran tersebut, keduanya langsung pergi berboncengan dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Vega yang nopolnya belum diketahui. Karena  jadwal yang disepakati telah lewat sehari, Indra bersama pemilik peternakan melaporkan ke Mapolsek Telun Kenas, Minggu (7/8) sekitar pukul 21.00 WIB.

Selanjutnya, polisi mendatangi lokasi dan mencopot ban bagian depan Kijang Innova itu dengan tujuan mengantisipasi pemilik mengambil mobil tersebut, setelah dilakukan penyelidikan terhadap pemilik kendaran itu dengan berkordinasi dengan Poldasu, Polres Deli Serdang dan Polrestas Medan. Tiga orang penyidik Ditreskrim Poldasu kemudian mendatangi lokasi serta mencek rangka mobil. Dipastikan mobil itu milik Wahyuni Simangonsung yang ditemukan tewas mengenaskan di Samosir dengan nomor rangka kendaran HFXS42G682512649.

“Mobil itu ditemukan warga dipinggir jalan dekat kandang ayam daerah Mapolsek Telun Kenas,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumut Kombes Pol Raden Heru Prakoso diruang kerjanya, kemarin (9/8).

Karena timbul kecurigaan itu, maka orang tersebut melaporkan ke Polsek setempat yang kemudian meneruskannya ke Polres Deli Serdang, yang kemudian ditindaklanjuti oleh jajaran Reskrimum Polda Sumut dan Polresta Medan untuk menuju lokasi penemuan.

“Mobil itu menyerupai milik korban, sekarang masih dilakukan pencocokan nomor mobil di Ditlantas dan diperiksa di Polresta Medan. Sebab, saat ditemukan, nomor polisinya berbeda dan ditemukan dalam keadaan terkunci,” ungkap Heru.

Ketika ditanya, apakah ditemukan petunjuk untuk mengungkap siapa pelaku pembunuhan warga Perumahan Waikiki Blok E VIII No 13 Medan Sunggal tersebut, Heru belum bisa memastikannya. Sebab, proses identifikasi kenderaan masih berlangsung.

Heru menuturkan, sejauh ini pemeriksaan terhadap saksi-saksi masih berjumlah 8 orang. Dan akan bertambah dua, dimana dua orang yang menemukan mobil Kijang Inova tersebut.

“Meluruskan dari pemberitaan yang ada, sejauh ini setelah saya konfirmasi dengan jajaran Polresta Medan, saksi yang diperiksa berjumlah 8 orang. Dan dua orang yang menemukan mobil itu juga akan dimintai keterangan sebagai saksi juga,” ungkapnya.

Ke 8 saksi tersebut antara lain, Rosiana (adik korban dan pelapor), Ani Sabah (rekan kerja korban), Briptu Al Fatah (ajudan Wakapolresta Medan yang komunikasi dengan korban saat akan ditilang polisi), Eben Nezer Naibaho (bengkel langganan korban memperbaiki sepeda motornya), Anissa (sepupu korban), Khainidar Lubis (ibu kandung korban), Dedy Syahputra dan Agus Purba (saksi yang melihat mobil korban berada di Tanah Karo).

“Saksi-saksi ini terangkai dalam komunikasi, sebelum korban dinyatakan hilang hingga tewas mengenaskan,” paparnya.
Dibeberkannya, orang yang terakhir berkomunikasi dengan korban adalah ajudan Wakapolresta Medan yakni, Briptu Al Fatah. Dan yang bersangkutan telah diperiksa sebagai saksi. Saat ditanya hubungan Briptu Al Fatah dengan korban, Heru menjawab, keduanya sebatas pertemanan.

Kemudian, Heru juga membantah, adanya keterlibatan seorang Polwan dari Satlantas Polresta Medan yang dikatakan sebagai yang menilang mobil yang dikendarai korban.

“Jadi, itu bukan Polwan. Saat korban ditilang, korban langsung menghubungi ajudan Wakapolresta Medan untuk minta bantuan. Akhirnya, korban hanya mendapat teguran.

Dari keterangan Briptu Al Fatah yang sempat menghubungi nomor ponsel yang mengaku polisi itu, ternyata katanya dari Ditlantas Polda Sumut. Jadi bukan dari Satlantas Polresta Medan. Saat ini juga tengah ditelusuri, apakah polisi yang menilang itu benar seorang polisi atau polisi gadungan, dan apakah benar bertugas di Ditlantas Polda Sumut. Saat ditilang itu juga, korban tidak menjelaskan lokasinya,” terangnya.
Sementara itu, Kasubdit III/Umum Polda Sumut Kompol Andry Setiawan yang dikonfirmasi Sumut Pos menyatakan, personelnya yang turun langsung ke lapangan guna mengecek keberadaan mobil yang diduga milik Wahyuni Simangunsong berjumlah 6 orang, serta ada juga tim dari Polresta Medan dan Wakapolresta Medan AKBP Pranyoto Sik.
“Tim kita berjumlah 6 orang, dan ada juga tim dari Polresta Medan. Wakapolresta Medan juga langsung turun ke TKP,” bebernya.

Kemudian, Kompol Andry Setiawan yang dikonfirmasi apakah benar pelaku diduga berkeliaran di Medan, tidak secara spesifik membenarkan hal itu. “Mudah-mudahan seperti itu. Dan saat ini kita terus melakukan pengejaran,” jawabnya singkat. ( hariansumutpos.com)