MEDAN - Kota Medan menjadi lokasi terjadinya kekerasan terhadap anak yang terbanyak dengan 61 korban dimana 34 kasus di antaranya merupakan korban pencabulan dan penganiayaan.
Kota selanjutnya yang memiliki kasus kekerasan anak terbanyak adalah Deli Serdang dengan 38 korban dan Langkat 18 korban.
Secara umum kekerasan terhadap anak di Sumatera Utara dinilai masih sangat memprihatinkan dengan masih tingginya jumlah kasus yang sebagian besar justru dilakukan oleh orang terdekat korban.
Menurut Koordinator Divisi Anak dan Perempuan Yayasan Pusaka Indonesia (YPI) Mitra Lubis di Medan, dari data yang dilansir berbagai media dan kasus-kasus yang mereka tangani menunjukkan setidaknya ada 193 korban kekerasan terhadap anak di tahun 2014.
"Ironisnya, kasus tindak kekerasan terhadap anak justru lebih banyak dilakukan oleh orang terdekat korban seperti oleh tetangga, orang tua maupun teman korban," ujar Mitra.
Tentunya hal tersebut harus dijadikan peringatakan bagi para orang tua agar tidak "kecolongan" dalam mengawasi anaknya, sebab lingkungan keluargalah yang selama ini diharapkan dapat memanusiakan anak.
Dari 193 korban tersebut kasus pencabulan menempati urutan pertama yakni 93 korban, menyusul berikutnya penganiayaan 48 korban, pemerkosaan 14 korban, pembunuhan 15 korban dan penelantaran tiga korban.
Data menunjukkan dari bulan Januari-Desember 2014 terjadi 16 kasus kekerasan terhadap anak berusia 4-18 tahun tiap bulannya.
"Namun yang paling dominan menjadi korban adalah mereka-mereka yang berusia 13-18 tahun sebanyak 136 korban," kata Mitra.
( WASPADA ONLINE )