polrestamedan.com – Sedikitnya 22 kepala lingkungan (Kepling) di Kecamatan Medan Maimun diberhentikan secara mendadak oleh Camat Medan Maimun Said Reza. Pemberhentian ini disinyalir anggota DPRD Kota Medan CP Nainggolan berbau unsur suap, karena para kepling dipecat tanpa alasan yang jelas.
Terungkapnya masalah ini setelah salah seorang kepling mengadukan nasibnya ke Fraksi Partai Golkar DPRD Medan, Rabu (8/6) di Gedung Dewan. Menurut kepling yang enggan ndisebutkan namanya ini, dirinya bersama kepling lainnya yang diberhentikan merasa bingung dengan pemecatan secara sepihak yang terkesan mendadak tersebut. Pasalnya, selama ini mereka merasa tidak melakukan kesalahan fatal sehingga harus diberhentikan.
“Saya mengadukan ini ke dewan sebagai wakil rakyat, karena kita merasa tidak melakukan kesalahan tetapi diberhentikan,” kata korban.
Menanggapi hal ini, anggota Fraksi Golkar CP Nainggolan langsung menegaskan dugaan indikasi suap sangat kental dalam kasus tersebut. Pasalnya, pemberhentian yang dilakukan secara mendadak dan memakan korban puluhan kepling dalam satu kecamatan. “Saya mensinyalir ada indikasi suap. Kalau yang diberhentikan 2-3 kepling masih wajar, tapi ini puluhan, ini sudah tidak benar, kita minta Walikota Medan untuk menelitinya dan kalau perlu melakukan evaluasi terhadap Camat yang bersangkutan,” tukasnya.
Disisi lain, CP Nainggolan juga menghawatirkan pola pemberhentian yang sama bakal merembet atau ditiru kecamatan lain. “Kita khawatirkan hal seperti ini ditiru kecamatan lainnya, apalagi saat ini banyak camat yang baru dilantik, makanya perlu langsung ditangani, kasihan para kepling yang jadi korban,” ucap CP.
Adapun ke 22 Kepling yang dipecat, yakni Kepling Kelurahan Aur Bambang Eko S, Kel Jati Hj Masni, Junaidi, Kel Hamdan Nur Akhsa Lubis, Manase S, Syahrir Djisar, Kel Sukaraja M Ismail, Kel Sei Mati H Iza Usman,Nurhayati Nasution, Rusli Nasution, Zainal AS Guci, HA Nauri Siregar, Mahyuddin Tahir, Kel Kampung Baru KM Ismail, M Anwar Lubis, M Nasir Purnama Jaya, Abdul Rahim, Bahtiar Effendi, H Abdullah Wali, Syamsul Rizal Lubis, Husain Tanjung, Abdullah Sani. (medankoma.com)