polrestamedan.com – Tabrakan yang terjadi di Jalan Putri Hijau, Medan Barat, tepatnya di depan capital Bulding, Sabtu (4/6) sekira jam 05.00 wib, belum berujung.
Tengku Fahri (28) warga Jalan Bundar, Kelurahan Pulo Brayan Kecamatan Medan Barat terkapar diruang ICU RS Sakit Martha Friska Jalan Yos Sudarso, Medan.
Timah panas milik petugas Jasa Marga menembus rusuk kanan Fahri merenggut ginjal kanan karyawan Indosat itu. Hingga berita ini diterbitkan, Fahri masih terbaring lemas bertahan hidup.
Peristiwa berdarah itu terjadi berawal saat Fahri, Fadli (25) warga Jalan Bantan, Medan Helvetia, Julisman (23) warga Jalan cemara, Medan Timur dan Ewin (32) warga Jalan Alumunian, Medan Labuhan melintas di kawasan Jalan Putri Hijau mengendari mobil Feroza BK 1060 LO.
Tepat didepan Capital Bulding, mobil yang saat itu dikemudian Fadli menabrak serorang pengendara sepedamotor. Merasa bersalah, Fadli mencoba memberi pertolongan. Naas sebelum turun dari mobil kaca mobilnya ditimpuk helm oleh teman korban yang diketahi pegawai Capital Bulding.
Bukan hanya itu, empat sekawan itu diteriki maling oleh beberapa pemuda yang saat itu berada dilokasi. Tak mau mati konyol, Fadli langsung tancap cas menuju arah Jalan Tol di kawasan Tanjung Mulia Medan.
Sayang usaha Fadli sia-sia. Empat pemuda dengan mengendari dua sepedamotor serta seorang pengendara mobil Avanza yang diduga anggota polisi mengejar mobil yang dikendari Fadli hingga masuk kedalam Tol.
Melihat aksi kejar-keran tersebut, petugas penjaga tol dari pihak Jasa Marga langsung merespon. Tanpa peringatakan, perugas Jasa Marga tersebut langsung menghadiahkan sebuah timah panas ke ban mobil milik Fadli.
Tak cukup sebutir, petugas Jasa Marga melumpuhkan keempatnya dengan memberikan satu butir peluru ke kaca mobil bagian belang. Naas, peluru melesat dengan capat dan mengenai rusuk kanan Fahri.
Panik malanda, ke empatnya cicing. Fahri yang sudah tertembak lari bersama Julisman dan Ewin, sementara Fadli tertangkap dan langsung diboyong ke Polres KP3 Belawan.
Dalam kondisi belumuran darah, Fahri menelepon orang tunya, Tengku Muhammad Abjal (62) meminta pertolongan. Selanjutnya Fahri dilarikan kerumah sakit Martha Friska, Medan guna mendapat pertolongan medis.
Ditemui di RS Martha Fiska, Abjal tidak menyangka putra keduanya harus menjalani perawatan serius setelah timah panas menembus perut dan ginjalnya.
“Ginjalnya sudah diangkat dan biaya yang sudah kami keluarkan sudah mencapai Rp 30 juta,” ujar ibu korban bernama Nini (49) sembari menangis dihadapan wartawan, Selasa (7/6) siang.
Dijelaskannya, keluraga berharap pihak yang menembak putranya tersebut bertanggung jawab dan menanggung biaya perobatan. Sebab, keluaraga tidak sanggup untuk membiayai perobatan yang diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Lebih lanjut dikatakan Abjal, peristiwa penembakan tersebut segera dilaporakan ke pihak berwajib. “Menunggu keadaa Fahri membaik baru kita membuat laporan pengaduan polisi,” ujar Abjal.
Sementara itu, Julisman yang juga menjadi korban dalam peristiwa tersebut mengaku perbuatan petugas Jasa Marga itu sudah menyalahi aturan.
“Kami kabur ke kebun sawit disekitar lokasi, disitu saya baru tahu kalau Fahri terkena tembakan,” Ungkap Julisman.
Dikatakannya, dirinya juga mengalami luka dibagian muka terkena percahan kaca mobil. “Aku juga kena, kaca mobil yang tertembak mengenai muka aku,” ujarnya. (Erwin/polrestamedan.com)