polrestamedan.com – Jenazah Letkol Penerbang (Penerbang Angkatan Darat) Budiono, Co pilot pesawat Cassa 212 yang jatuh di Hutan Bahorok, Sumatera Utara, dimakamkan secara militer. Istrinya, Farida Hanum, dan tiga anaknya tidak henti-hentinya menetaskan air mata saat jenazah Budiono dikubur.
Upacara pemakaman yang dilakukan Sub Garnisun dan Kodim 0815 Mojokerto berlangsung khidmat di TPU Losari, Senin (3/10/2011). Pemakaman secara militer ini diwarnai tembakan senjata, sebagai penghormatan terakhir anggota TNI.
Disela-sela upacara pemakaman, anak dan istrinya tampak tak kuasa menahan air mata yang terus menetes. Bahkan, saat senjata sudah ditembakkan dan peti jenazah diturunkan, air mata para keluarga terus berlinang.
“Kita turut berduka cita atas wafatnya Letkol Budiono. Semoga keluarga dan kerabat diberi kekuatan dalam menghadapi cobaan ini,” kata Letko Arm. Soemartono, Dandim 0815 Mojokerto sekaligus Komandan Sub Garnisun.
Informasi yang diperoleh detikcom, Budiono meninggalkan seorang istri yang bernama Farida Hanum. Ketiga anaknya, yakni Fifi, Dena dan Rani tergolong masih kecil. Fifi adalah anak tertua dan masih duduk di bangku SMA.
“Fifi masih kelas 3 SMA dan adiknya masih SMP. Adik saya (Budiono) masih muda kok sudah meninggal, kasihan anak-anaknya,” kata Maslukah, kakak kandung Budiono kepada detikcom di sela-sela pemakaman.
Budiono dilahirkan di Kelurahan Kauman, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto pada 30 November 1962 silam. Masa kecilnya, dia menempuh pendidikan mulai SD hingga SMA di Mojokerto sebelum akhirnya di Secaba (Sekolah Calon Bintara).
Almarhum Letkol Pernerbad Budiono adalah anggota TNI AD yang masih aktif. Kesehariannya, dia bertugas di Kesatuan Skuadron 21 Sena (Serba guna), Pondok Cabe, Jakarta Timur. Bahkan, dia pernah menjabat sebagai Wadanyon di kesatuan ini. (detiknews.com)