polrestamedan.com - Sedikitnya 16 saksi telah dimintai keterangan oleh polisi terkait kasus pembakaran barak dan kantor milik perusahaan tambang, PT Sorik Mas Mining (PT SMM). Pembakaran merupakan buntut dari tertembaknya Sholat boru Batubara, 20 tahun, warga Desa Hutagodang Muda, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara.
Sholat bersama ratusan warga, Ahad 29 Mei 2011, mendatangi lokasi eksplorasi tambang-Torsihayo, guna menentang eksplorasi. Ahmad Suheri dari aparat Desa Hutagodang Muda dalam konferensi pers di Kantor Bitra Jalan Bahagia By Pass Medan, Selasa 31 Mei 2011, siang, menyatakan, penentangan dilakukan dalam memperingati Hari Anti-Tambang Internasional.
Ratusan warga yang mengendari sepeda motor dan berjalan kaki menuju lokasi eksplorasi, dihadang sejumlah anggota Brigadir Mobil. Dalam penghadangan itu, polisi meletuskan senjata api berpeluru karet ke udara guna membubarkan massa. Sholat boru Batubara yang berada di barisan terdepan terkena peluru dan menderita luka di bagian ketiak kirinya.
Dihadapan wartawan, Sholat menceritakan kronologis yang dialaminya tersebut. Di tengah penjelasannya, Sholat tiba-tiba tak sadarkan diri. Oleh orangtuanya, Hasanuddin bersama Ahmad Suheri langsung mengevakuasi Sholat dari ruang konferensi pers, yang dihadiri Direktur Bitra, Wahyudi, Direktur LBH Medan Nuriono dan Direktur Walhi Sumatera Utara, Sahrul Sagala.
Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Utara, Ajun Komisaris Besar Heru Prakoso, menegaskan, korban Sholat luka akibat tertembak. Dalam pesan singkat yang dikirim Heru kepada polrestamedan.com, malam ini, menyebutkan, dalam insiden itu Kepala Polsek Siabu, Ajun Komisaris Syahril Daulay mengalami penganiayaan.
Mencari tersangka dalam kasus penembakan dan pembakaran, Heru menyebutkan 16 orang diperiksa. “10 dari petugas (Brimob), empat warga dan dua dari karyawan PT SMM,” tulis Heru.
Ahmad Suheri menegaskan, pembakaran buntut dari letusan dan penembakan Sholat. Namun, Ahmad membantah pelaku pembakaran dari kelompok warga. “Saat penembakan warga berhamburan dan sekitar 30 menit terdengar suara ledakkan (di lokasi barak),” kata Ahmad. Massa, lanjutnya, saat itu terhadap di radius 500 meter dari lokasi barak, kantor dan lokasi eksplorasi PT SMM. (Azan Sinaga)